Kamis, 31 Mei 2012

Jack Si Pengkhayal Besar

0leh.Evi Mulya VIII-B

Di sebuah pedesaan kecil jauh dari keramaian, ada satu rumah kecil, dihuni oleh satu keluarga,dalam rumah tersebut dihuni oleh empet insan, terdiri dari ayah,ibu,kedua adiku dan aku jack.seorang anak laki-laki yang senang mengkhayal, bisa juga di sebut jack si pengkhayal besar. Setiap hari aktivitasku hanyalah mengkhayal, tidur, dan makan. Tak ada kegiatan lain selain itu karena aku seorang pengkhayal. Aku sama sekali tidak ingin melakukan apapun selain mengkhayal di dalam kamar.


Aku jadi malas sholat,belajar, sekolah dan lain-lain.sampai suatu saat aku di marahi ayah beserta ibuku karena aktivitas ku yang aneh itu. Tapi aku tidak pernah mendengarkan mereka aku selalu mengacuh kan apa kata mereka,karena bagiku mereka itu hanyalah orang tua yang bodoh, yang selalu mengganggu aktivitas ku.

Saat itu yang ada di pikiran ku hanyalah seandainya,dan seandainya saja, sampai suatu pagi aku dibangunkan oleh ibu untuk melakukan sholat subuh dan aku pun terbangun. Jam baru menunjukan pukul 4.30, kurasa masih pagi hatiku berkata seperti itu tapi ibuku terus saja memanggil-mangilku untuk sholat dan aku pun bangun dari ranjang kecilku, pas ketika aku akan melepas kan selimut dari tubuhku tiba-tiba aku mendengar suara kecil dan suara itu berkata "Jack ngapain bangun, lebih baik kamu menghayal saja kan lebih seru dari pada shalat dan hatiku pun berkata"ah,,ia juga lalu aku berteriak sambil berkata "ah,,males buu ini kan baru jam 4.30 masih subuh kan,dan aku pun langsung saja melakukan hobiku itu. Tapi ibu terus saja memanggil-manggilku tapi semua itu tidak aku dengar sampai ibuku pun bosan berteriak dan aku langsung melanjutkan hobiku itu. Saking asyiknya menghayal, aku pun kesiangan untuk berangkat sekolah.

Aku baru duduk dibangku SMP baru kelas dua kegiatan menghayal setiap bangun pagi selalu aku lakukan dan sampai-sampai aku tidak punya semangat untuk sekolah. Sampai suatu pagi ketika aku sedang asyik menghayal ibu dan ayah datang kekamarku mereka berkata dengan lembutnya"jack,ini kan sudah subuh waktunya menjalankan kewajibanmu"dalam hatiku pun berkata mengapa mereka baik sekali padaku, mungkin mereka suka dengan aktivitasku. Karena aku mengira seperti itu, aku pun menolak untuk shalat subuh. Mereka pun meminta dengan lembut tetapi aku tetap saja bersikeras untuk menolaknya. Karena penolakanku itu, ayah kesal padaku ayah menggunakan cara kasar kepadaku ayah memegang tanganku dengan keras lalu dia menggandengku aku tak bisa melakukan apapun karena tenaga ayahku cukup kuat aku hanya bisa menangis dan berteriak ternyata ayah membawaku ke kamar mandi. Ayah memasukkanku ke dalam bak mandi yang berisi air yang sangat dingin aku pun berteriak sambil menangis meminta tolong dibelakan ibu beserta adik-adikku menangis menyuruh ayah untuk menghentikan menenggelamkanku tetapi ayahku tetap saja melakukannya sambil ayah berkata "Aku bosan denganmu jack aku lelah mencegahmu dan dia berhenti menenggelamkanku tanpa aku sadari ternyata hidung dan kepalaku berdarah ayah kaget lalu dia menurunkanku dari bak mandi sambil berkata "Jack,maafkan ayah..ayah tak bermaksud untuk melukaimu, ini semua aku lakukan untuk kebaikanmu" Dari saat itulah aku sadar bahwa dengan menghayal tidak akan membuatku sukses justru akan membuatku menderita, dan saat itulah Jack merubah aktivitasnya dari mulanya menghayal menjadi senang melakukan apapun  dan akhirnya Jack menjadi anak rajin,soleh,berbakti,dan juga pintar.

*Gambar diambil dari sini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar